AYO MENANAM


Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia telah memberi dampak negative terhadap alam, bahkan endapan-endapan kerusakan ekosistem dapat menimbulkan bencana bagi manusia itu sendiri. Saat ini tingkat kerusakan lingkungan berada dalam tahap yang mengkhawatirkan, dan jika terus berlanjut maka lingkungan akan tidak lagi menjadi tempat yang ideal untuk ditempati makhluk hidup. Perhutani menyatakan, kerusakan hutan yang terjadi tahun 2007 ini sudah mencapai kisaran 250 ribu–300 ribu hektare. Angka tersebut hampir menyamai jumlah kerusakan hutan yang terjadi selama 2006. (http://www.indonesia.go.id).

Menurut kalkulasi berdasarkan data laporan State of the World's Forests 2007 yang dikeluarkan the UN Food & Agriculture Organization's (FAO), Indonesia menghancurkan kira-kira 51 kilometer persegi hutan setiap harinya, setara dengan luas 300 lapangan bola setiap jam, sebuah angka yang menurut Greenpeace layak menempatkan Indonesia di dalam the Guinness Book of World Records sebagai negara penghancur hutan tercepat di dunia (diambil dari : http://www.kabarindonesia.com).

Sementara itu, Indonesia sendiri berdasarkan data Badan Planologi (2004), diketahui bahwa kerusakan hutan di kawasan hutan produksi mencapai 44,42 juta hektare, di kawasan hutan lindung mencapai 10,52 juta hektare, dan di kawasan hutan konservasi mencapai 4,69 juta hektare. (diambil dari : http://www.kabarindonesia.com).

Sedangkan Laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 1,1 juta hektare per tahun sementara kemampuan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi hanya 500 ribu hektare per tahun. (Media Indonesia.com)

Melihat data tersebut diatas, perlu dilakukan kegiatan penghijauan berbasis masyarakat, bila perlu dapat melakukan rekayasa untuk menciptakan kesadaran lingkungan secara kolektif, Perlu keterlibatan tokoh masyarakat untuk merealisasikannya, karena hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menempatkan tokoh lokal sebagai panutan.


Secara teknis kegiatan penghijauan tidak hanya menyehatkan lingkungan dan meningkatkan kadar O2 tapi juga dapat memperbaiki kualitas air, tanaman air dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga kejernihan air.

Namun hal terpenting yang perlu diketahui bahwa kegiatan penghijauan tidak akan merugikan makhluk hidup di muka bumi ini. Bahkan ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan kegiatan penghijauan untuk mempercantik lingkungan rumah, menciptakan apotik hidup, hingga pemanfaatan guna terapi stress.

Menggunakan waktu untuk merawat tanaman juga cukup membuat badan kita berkeringat dan sehat tentunya, dan bila dilakukan secara rutin dengan melibatkan keluarga maka tidak menutup kemungkinan akan kebiasaan yang dapat diwariskan pada generasi berikutnya.

Ayo Menanam!


0 komentar: