Satu Insan Satu Pohon


Nggak ada salahnya kalau mulai detik ini kita coba memberikan yang terbaik untuk bumi dan makhluk hidup, luangkan waktu 1 jam saja untuk mencari bibit atau benih untuk ditanam di sekitar lingkungan kita tinggal, dan luangkan waktu 15 menit saja untuk merawatnya setiap hari, Cinta lingkungan dengan menanam pohon bukan suatu perbuatan yang melampaui realita, juga bukan perbuatan yang terlalu idealis dan muluk-muluk, tapi hanyalah cita-cita sederhana yang mampu mendobrak dinding ketidakpedulian menuju perubahan gaya hidup yang lebih bersahabat dengan alam.

 wujudkan persahabatan dengan alam sekarang juga

Membangun Kesadaran Melestarikan Lingkungan Prof.Dr.H. Bambang Widagdo, MM



Secara prinsip menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab seluruh umat manusia, bukan hanya Negara sebagai institusi formal tetapi masyarakat dan perusahaan juga memiliki tanggung jawab penuh untuk peduli terhadap alam. “Membangun kesadaran lingkungan adalah langkah yang cukup strategis, namun perlu keterlibatan synergis antara Pemerintah, Corporate (Perusahaan) dan masyarakat supaya kepedulian terhadap pelestarian alam dalam terlaksanan secara massif”, ungkap Bambang membuka diskusi.

Praktisi lingkungan yang telah berkunjung di beberapa Negara Eropa ini menambahkan “ kesadaran lingkungan bisa dimulai dari proses sederhana supaya dapat dilaksanakan secara bertahap oleh masyarakat, seperti membiasakan untuk memisah sampah organic dan anorganic, menanam pohon disekitar lingkungan rumah atau memanfaatkan barang-barang bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis. Banyak hal yang bisa kita lakukan, namun untuk membangun kesadaran masyarakat yang lebih stabil dibutuhkan inisiator di setiap lini lingkungan masyarakat untuk menciptakan kegiatan-kegiatan kolektif yang sederhana namun penuh makna dan berkesinambungan. Prioritas kegiatan yang harus segera dilakukan adalah penghijauan, Survey Forest Watch Indonesia (FWI) dan Global Forest Watch (GFW) pada tahun 2001 menyatakan bahwa 50 tahun lalu Indonesia masih memiliki hutan yang melimpah. Pohon-pohonnya menutupi 80 - 95 % dari luas lahan total (www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com), bayangkan berapa kerugian yang harus dialami bangsa Indonesia, kehilangan akan beragamnya ekosistem, satwa, tumbuh-tumbuhan dan hutan sebagai benteng ekologi dan sumber ilmu pengetahuan, karena itu gerakan penghijauan menjadi prioritas utama harus dilakukan secara kolektif ”, ujar guru besar Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, “Selain masyarakat, corporate (perusahaan) juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan, CSR (Corporate Social Responsibility) adalah sebuah konsep yang harus dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap lingkungan sosial sekitar dimana perusahaan itu beroperasi.

Realisasi CSR itu bermacam-macam, seperti pemberian bantuan bagi korban bencana alam, beasiswa bagi pelajar berprestasi, training kewirausahaan bagi masyarakat dan pelaksanaan program penghijauan. Secara teknis CSR merupakan konsep ideal untuk menciptakan perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan profit melainkan perusahaan dengan konsekuensi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Sehingga melalui konsep CSR perusahaan dapat meningkatkan kepekaan lingkungannya untuk terlibat aktiv dalam program penghijauan”. terangnya.

Membangun pemahaman tentang kepedulian lingkungan perusahaan memang bukan pekerjaan yang mudah, membutuhkan proses panjang, namun Bambang optimis bahwa perusaahaan dapat melaksanakannya secara optimal, “ ada contoh yang dapat kita jadikan sebagai miniatur analisa, yaitu beberapa perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, mereka memiliki performance yang baik dan berkualitas dari sisi bisnis namun terdepan dalam menciptakan produk ramah lingkungan : 3M Corporation – USA, Printing Firm – Norway, Química y Textiles Proquindus – Peru, Cerveceria Suramericana S.A. – Ecuador, Plastigama S.A. – Ecuador adalah contoh perusahaan yang mampu menampilkan keseimbangan antara keuntungan profit dan komitmen menjaga pelestarian lingkungan” jelas Bambang.

“Sebenarnya banyak aktivitas yang bisa kita lakukan bersama untuk menyelamatkan lingkungan, namun Pemerintah harus mampu memberi keteladanan yang optimal dalam menjaga kelestarian alam, sehingga mampu menggugah masyarakat dan perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan secara massif, dan untuk mewujudkan kepedulian tersebut kita bisa memulainya dari lingkungan kelurga terlebih dahulu, mudah sederhana namun strategis”, pesannya sambil menutup wawancara.




THAILAND : MENIKMATI WARNA TRADISIONAL FLOATING MARKET



Ini adalah perjalanan pertama Saya ke Thailand, ada kesempatan yang berpihak kepada Saya untuk menyapa keindahan folating market. Sebenarnya tempat ini tidak jauh berbeda dengan Banjarmasin atau Hamayung Utara Kalimantan Selatan-pernah saya publikasikan beberapa waktu lalu di blog ini-, namun yang mebedakan adalah keseriusan masyarakat Thailand untuk mengelola wilayah ini menjadi lokasi wisata yang mempesona.

Selama perjalanan mengelilingi sungai Saya Tidak melihat adanya sampah, walaupun berjejer rumah penduduk memadati pinggiran sungai, mungkin ada kesepakatan diantara masyarakat di sekitar Pasar Apung Damnoek Saduak untuk menjaga kebersihan sungai, secara subyektif Saya menilai bahwa fenomena tersebut bisa dianggap sebagai kesadaran lingkungan yang bersifat kolektif. Sebenarnya penilaian subyektif ini sekaligus memberi keyakinan yang cukup kuat bagi Saya bahwa semua pihak akan merasakan manfaat yang paripurna ketika kesadaran untuk menjaga lingkungan terbentuk secara kolektif, selain nyaman secara otomatis pendapatan devisa Negara atas kehadiran wisatawan asing meningkat, termasuk pendapatan masyarakat sekitar sungai.

Ini adalah cara masyarakat setempat menjalankan aktivitas ekonominya, ada sebagian diantara mereka yang bekerja sebagai pengantar turis, seperti gambar di bawah ini








Cukup banyak juga yang menjajakan buah-buahan











Selain buah-buahan, ada juga yang menjual handy craft, pedagang di wilayah ini menguasai English conversation, jadi tidak perlu khawatir untuk menawar ketika bertransaksi.

Ini Hijauku



Kunci kesuksesan dalam menghijaukan lingkungan adalah kesadaran, baik kesadaran individu maupun kolektif, setegas apapun peraturan tentang lingkungan diterapkan kalau kesadaran tidak terbangun dengan baik, maka yang terjadi adalah keterpaksaan terhadap kesadaran manusia yang cenderung bersifat semu.

Dan masalah yang cukup mendasar untuk membangun kesadaran lingkungan adalah bagaimana membentuk ulang karakter manusia yang sudah terkontaminasi dengan segala bentuk modernitas.

Siapapun kita sebenarnya memiliki tanggung jawab penuh dalam melakukan penghijauan, aktivitas yang berorientasi hanya pada eksploitasi akan mengakibatkan bencana dan cenderung merugikan manusia, sebaliknya aktivitas yang berorientasi pada pelestarian alam akan membawa banyak manfaat bagi keberlangsungan makhluk hidup, dan secara teknis program penghijauan tidak akan merugikan mahkluk hidup tapi justru sebaliknya penghijauan akan memberikan keuntungan bagi mahkluk hidup.

Chak Tu chak Thailand



Thailand bisa dikatakan masuk dalam saku wajib referensi backpacker mania, bagaimana tidak? Keindahan pesona budayanya mampu memikat hati hingga sulit untuk melupakannya.

Negara yang terkenal dengan olah raga kickboxingnya ini memiliki beberapa tempat wisata favorit yang biasa dikunjungi backpacker mania dengan modal yang agak pas-pasan seperti saya ini. Salah satunya adalah pasar Chak Tu Cak.

Sebenarnya tempat ini tidak jauh berbeda dengan Jakarta, hampir sebagian besar pedagang di kawasan Chak Tu Cak menjajakan barang dagangannya seperti pedagan kaki lima, namun yang membedakan adalah ketertiban dan kebersihannya. Pasar ini hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu saja, namun banyak dikunjungi wisatawan, diperkirakan bisa mencapai ribuan pengunjung per hari, yang menjadi daya tarik selain suasananya adalah kualitas barangnya yang bagus dengan harga yang relative miring.

Warung Peradaban




Warung memiliki aura demokrasi yang dapat mendobrak ruang-ruang formalitas dan menjunjung tinggi konsep egaliter.

Tahu goreng, ubi goreng, tempe goreng dan nangka goreng plus the atau kopi panas adalah pelengkap diskusi yang menurut Saya sama pentingnya seperti ballpoint, buku atau laptop.






Aneka gorengan dan minuman yang ditawarkan warung ini mampu menghubungkan ide-ide segar diantara kami sesama mahasiswa, sedandainya tidak ada gorengan atau minuman panas mungkin diskusi menjadi hambar

Sang Pemuda



Saya iri dengan Anak SMA ini, entah apa yang sedang Ia lakukan yang jelas Ia merasakan kebahagiaan dan ketenangan setelah menolong orang lain.

Itulah hati manusia secara alami akan menyapa perbuatan mulia dengan penuh kehangatan dan membuat si pemilik hati yakin bahwa hidup itu indah dengan berbagi sedangkan Saya yang hanya mampu mengabadikan moment ini belum tentu bisa merasakan kebahagiaan seperti Anak itu.


Menyapa Masyarakat Korban Banjir dan Longsor Bangil – Jawa Timur



14 Januari 2010

Tepat pukul WIB 09.00 sahabat Saya Awik meminta Saya untuk terlibat dalam pendistribusian logistik di wilayah Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, kami berangkat Pukul 10.00 dari Kota Malang menggunakan Ambulance dan tiba di lokasi bencana pukul 11.45




Ambulance yang kami tumpangi membawa berbagai macam logistic dan tepat di Desa Ledok Kelurahan Kidul Dalem Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan kami berhenti untuk mendistribusikan langsung logistic kepada masyarakat setempat.




Hujan deras disertai angin mampu memicu bencana banjir dan longsor, tepatnya 9 Januari Sungai Kedung Larangan mengalami peningkatan volume air dengan arus yang cukup kencang hal inilah yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor, bahkan beberapa rumah di pinggiran sungai hancur.

Rafting Kasembon Don't Worry Be Happy



Di awal pagi Saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul di Depan kampus, tidak ada yang istimewa dalam pertemuan ini, kami hanya ingin melaksanakan sebuah perjalanan yang telah dirancang 3 hari sebelumnya, namun perjalanan kali ini tidak terlalu jauh hanya memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dari Kota Malang, ya tepatnya kami telah memilih Kasembon untuk menikmati olah raga rafting, berharap dengan sangat semoga Allah SWT memberi kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaannya. Amin

Bunda Ratna Ibrahim



Ditemui di jalan Diponegoro no 3 Kota Malang,Ratna yang akrab disapa Bunda sedang sibuk membaca email dari sahabatnya sesama aktivis perempuan di Australia, usianya sudah mencapai 60 tahun,namun semangatnya luar biasa,lebih dari 20 karya sastranya telah berhasil di terbitkan baik di dalam maupun luar negeri,pernah juga Ia mengikuti Konfrensi wanita se Dunia di Washington DC pada tahun 1997,Kongres International Women di Beijing tahun 1995,dan sebagi satu-satunya satrawan Jatim yang diundang mengikuti Ubud Writer&Readers Festival(UWRF) di Bali pada tahun 2007 lalu,lebih dari itu Ia pernah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah Indonesia.

Ia sangat mencintai sastra dan berusaha untuk terlibat aktiv melestarikan nilai-nilai budaya yang mulai lekang ditelan jaman,ada kekecewaan dalam dirinya ketika melihat anak-anak muda tidak lagi mencintai sastra dan cenderung melupakan identitas budaya timur,Ia sedih mendegar banyaknya pelajar yang terlibat dalam sex bebas, menurutnya sudah saatnya anak muda harus berani menelikung budaya barat,yaitu segera meninggalkan gaya hidup “hedon” dan berani mengadopsi budaya barat untuk megembangkan potensi budaya yang lebih bermartabat.

Salah satu bentuk nyata kepedulian Ratna untuk melestarikan budaya Indonesia adalah menampung kepedulian masyarakat terhadap karya sastra dalam sebuah forum disukusi yang dikenal dengan forum pelangi, siapapun bisa terlibat dalam forum ini,tetapi harus netral dari kepentingan politik. Direktur I Lembaga Swadaya Masayarakat Entropic Malang ini berharap anak-anak muda dapat mengambil bagian dalam forum ini,untuk berkspresi sebebas-bebasnya mengembangkan potensi budaya yang lebih bermartabat.



Saya berfoto bersama beliau di peringatan Sumpah Pemuda



Hamayung " Negeri di Atas Sungai"



Ini adalah tempat dimana daratan tidak lagi menjadi bagian dari aktivitas kehidupan sepenuhnya. Budaya di tempat ini berbeda dengan budaya sebagian besar masyarakat yang tinggal di daratan, di sini perahu sebanding dengan mobil, yaitu berfungsi sebagai transportasi umum dan pribadi, lebih dari itu perahu juga berfungsi sebagai indicator status social, masyarakat yang memiliki perahu secara otomatis memiliki derajat status sosial yang lebih tinggi di bandingkan mereka yang tidak memiliki perahu, dan itulah Hamayung.



Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Hamayung, selama disini saya lebih banyak menggunakan alat transpotasi perahu. Secara geografis Hamayung berada di daerah Kalimantan Selatan, sedangkan Propinsi Kalimantan sendiri terletak di antara 114 19' 13'' - 116 33' 28'' Bujur Timur dan 1 21' 49'' – 4 10' 14'' Lintang Selatan, Secara administratif, Propinsi Kalimantan Selatan terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan dengan batas-batas : Sebelah barat dengan Propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan sebelah utara dengan Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan letak tersebut, luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan hanya 6,98 persen dari luas Pulau Kalimantan secara keseluruhan. (Wikipedia)

Mengunjungi Sidomulyo "Surganya Bunga"


Di awal catatan perjalanan ini aku coba memulainya dari desa Sidomulyo yang terkenal dengan bunganya, unik kawan daerah ini memiliki penduduk dengan mata pencaharian yang relative beragam yaitu bekerja sebagai petani bunga. Walaupun cenderung homogen namun pekerjaan sebagai petani bunga dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, bahkan saat ini Pemerintah Kota Batu mulai bekerjasama dengan masyarakat untuk menjadikan budidaya bunga sebagai asset wisata yang menguntungkan.

Jika Anda memiliki keinginan berwisata ke kota Batu maka saran Saya jangan lupa untuk mengunjungi desa Sidomulyo yang kaya akan bunga, di setiap ruas jalan berjejer bunga-bunga yang siap dijual, atau kalau mau praktis langsung saja datang ke pasar bunga Barokah, posisinya berada tepat di jantung kecamatan Bumiaji kota Batu.

Tidak sulit menemukan pasar ini, jika Anda biasa berwisata dengan kendaaraan umum, maka hanya sekali menggunakan angkutan umum dari terminal Kota Batu, kurang lebih memakan waktu 15 menit untuk sampai di pasar bunga Barokah, di tempat ini pengunjung bisa melihat langsung bunga-bunga yang sudah di tata rapi oleh pengelolanya, ada beberapa koleksi yang cukup menarik perhatian pengunjung, diantaranya jenis anggrek bulan, chataleya, kaktus, cemara, vanda, agronema, anthorium dan jenis-jenis lainnya.

Mengenang Tsunami Aceh




Ini adalah pengalaman ke Aceh yang pertama, ya pengalaman pertama yang jauh dari kesan fun atau tepatnya perjalanan ini tidak membuka peluang sedikitpun bagi saya untuk menjadi penikmat wisata, karena perjalanan ini memiliki misi sosial. 



Saat itu saya masih kuliah tepatnya 30 Desember 2004, kalau boleh berkomentar mungkin banyak orang menganggap Saya ini mahasiswa abadi, karena saat itu menginjak semester 14 dan nyaris drop out, awalnya sahabat saya Eko mengajak ke Aceh untuk menjadi relawan dan Ia membutuhkan beberapa relawan dari kota Malang, tanpa berfikir panjang saya langsung mengiyakan, karena ini adalah momentum emas bagi saya untuk terlibat dalam misi sosial membantu masyarakat serambi mekkah yang telah menjadi korban gempa dan tsunami dengan kekuatan 9,3 Skala Richter hingga meratakan hampir 30 persen daratan NAD (okezone.com). Ini adalah sejarah pertama yang termuat dalam catatan musibah di Indonesia dengan jumlah korban terbanyak mencapai kurang lebih 173.741 jiwa, Maha Besar Allah.

Cangar " jalur Alternatif Kaya Pesonan"



 
Setelah mengunjungi desa Sidomulyo, tidaklah sulit untuk melanjutkan perjalanan menuju Cangar, tempat ini tidak jauh berbeda dengan tempat – tempat wisata lainnya yaitu sama-sama menawarkan keindahan alamnya, namun ada keunikan tersendiri bagi Cangar, dan bagi Saya tempat ini banyak menyimpan kekayaan pesona, bukan hanya kesejukannya saja namun tempat ini terkenal karena pemandian air panasnya.





 
Secara geografis, Cangar terletak di jalur alternatif yang menghubungkan Kota Batu dengan Mojokerto, untuk menuju lokasi dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam atau berjarak 80 Km dari pusat kota Batu, selama perjalanan menuju lokasi mata anda akan dimanjakan dengan beragam keindahan pesona Kota Batukarena jalur perjalanannya selain melewati Desa Sidomulyo “Surganya Bunga”, jalur ini juga melewati Selecta yang terkenal dengan taman bermainnya, dan Coban Talun yang terkenal dengan air terjunnya.

Salam Petualang

Siapa saja memiliki kesempatan untuk berpetualang, menjelajahi tiap jengkal perjalanan dengan raga berselimutkan tekad. Di sini aku mencoba mencari makna bahwa perjalanan memiliki ruh yang mampu membuat momentum menjadi ledakan ekspresif penuh makna, aku bisa menemukan beragam karakter budaya, bisa juga merasakan hangatnya salam dan sapa orang-orang yang berada di sudut-sudut peradaban globalisasi.

Menurutku perjalanan adalah suatu proses untuk menemukan makna kehidupan dengan cara yang berbeda, yaitu makna yang menjelma dalam realitas sosial dengan beragam karakternya yang kompleks.

Dunia telah menyajikan keunikannya, akulturasi budaya dan heterogenitas peradaban adalah dua pilar yang mampu mewarnai perjalanan menjadi bermakna. Ini adalah lembaran-lembaran catatan perjalanan dan opini yang dapat mendobrak imajenasiku untuk mengenal beragam budaya dan nilai-nilai social masyarakat dengan cara yang berbeda.