Menyapa Masyarakat Korban Banjir dan Longsor Bangil – Jawa Timur



14 Januari 2010

Tepat pukul WIB 09.00 sahabat Saya Awik meminta Saya untuk terlibat dalam pendistribusian logistik di wilayah Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, kami berangkat Pukul 10.00 dari Kota Malang menggunakan Ambulance dan tiba di lokasi bencana pukul 11.45




Ambulance yang kami tumpangi membawa berbagai macam logistic dan tepat di Desa Ledok Kelurahan Kidul Dalem Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan kami berhenti untuk mendistribusikan langsung logistic kepada masyarakat setempat.




Hujan deras disertai angin mampu memicu bencana banjir dan longsor, tepatnya 9 Januari Sungai Kedung Larangan mengalami peningkatan volume air dengan arus yang cukup kencang hal inilah yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor, bahkan beberapa rumah di pinggiran sungai hancur.








Kami berkoordinasi dengan Hisyam Hambali, Ia adalah guru sekaligus tokoh masyarakat di kampung ini, Ia ditunjuk masyarakat setempat menjadi coordinator panitia siaga bencana. Langkahnya cukup cerdas dan bijaksana, di awal musibah banjir melanda, Ia bersama pemuda kampung mengevakuasi warga khusus wanita dan anak-anak untuk pindah menuju dataran yang lebih tinggi, sedangkan kaum pria ditugaskan membersihkan masjid terlebih dahulu, saya bertanya kepadanya kenapa Masjid yang menjadi prioritas utama?, Ia menjawab “ Karena masjid adalah mimbar masyarakat yang memiliki fungsi ibadah dan social, sehingga setelah bersih kita dapat memfungsikan masjid sebagai pos utama kegiatan penanggulangan bencana, seperti pembagian logistic, pengobatan gratis, dan ibadah sholat jama’ah tentunya”.




Ada pesan yang coba Ia sampaikan kepada kami, “ bahwa hanya satu hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi musibah, yaitu sabar dan ikhlas”, pesannya singkat penuh makna.










Tampak sisa-sisa puing yang menjadi saksi bisu bencana banjir dan longsor





Hampir sebagian besar warga mencuci bajunya yang terendam lumpur dan dijemur secara massal.





Selain baju, tampak beberapa buku dan Al-Qur’an yang dijemur di pinggir-pinggir gang.





Warga harus bekerja keras membersihkan isi rumah.



Mbok Ika, warga desa Ledok korban banjir.





Masyarakat mendapatkan layanan kesehatan gratis dan menerima kebutuhan pokok







Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Jamhari korban banjir yang juga pengerajin perak mencoba menawarkan akik kepada relawan setelah pengobatan dan pembagian bahan pokok.



Tragedi 9 Januari







Selain Desa Ledok Banjir dan longsor juga melanda Desa Pesanggrahan

Jika Anda peduli dan memiliki kemampuan cukup untuk membantu warga Bangil yang tertimpa musibah banjir dan longsor, tidak ada salahnya berkunjung menjumpai mereka


Yang dibutuhkan masyarakat :

Pakaian Layak Pakai
Makanan Instant
Buku Tulis
Baju Putih
Sepatu
Bantal
Kasur
Obat-obatan (terutama antibiotika, obat gatal, dan flu)
Dana




0 komentar: