Rafting Kasembon Don't Worry Be Happy



Di awal pagi Saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul di Depan kampus, tidak ada yang istimewa dalam pertemuan ini, kami hanya ingin melaksanakan sebuah perjalanan yang telah dirancang 3 hari sebelumnya, namun perjalanan kali ini tidak terlalu jauh hanya memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dari Kota Malang, ya tepatnya kami telah memilih Kasembon untuk menikmati olah raga rafting, berharap dengan sangat semoga Allah SWT memberi kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaannya. Amin


09.00

Sesuai dengan rencana, kita berangkat menuju Kasembon menggunakan 2 kendaraan roda empat, dengan jumlah peserta 9 orang : Pak YG,RL,WLD,IRL,CRN,NIA,WN,VKY,FTH.

Pagi itu menjadi pagi yang cerah, seakan selamanya hari akan menjelma pagi tiada siang dan malam, semangat kawan…

Saya berada di mobil pertama, mobil ini milik Pak YG dengan kapasitas jumlah penumpang 4 orang, roda-roda kekarnya yang besar membuat mobil dengan warna hitam arang ini terlihat tinggi dan mampu melewati segala jenis medan, sedangkan mobil kedua milik WLD warna kuning mentega jenis stasion, walaupun wipernya rusak namun mobil ini cukup lincah.

Awalnya perjalanan baik-baik saja, bahkan Pak YG sempat memutar music rapp grup WARTEG berjudul “Okelah Kalau beg beg beg gitu” Pak YG menggunakan kacamata hitam kaos oblong dan celana jins serasi dengan karakter mobilnya jenis JEEP double garden 4X4. Roda terus berputar solar pun terus menguap tepat di desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu, PakYG memacu gas mobilnya untuk menyalip truk BBM pertamina namun apa yang terjadi? Sesaat kemudian setelah berhasil menyalip, mobil mbrebet, rupanya mobil kehabisan bahan bakar, Pak YG pun balik arah menuju pom bensin terdekat.

09.45

Tepat di depan warung makan Pak Kasan desa Beji mobil mogok lagi, dan memang sudah menjadi karakter mesin diesel, jika kehabisan solar mesin akan “masuk angin” dan harus segera di bawa ke bengkel. Pak YG membuka kap mesin dan berupaya memompa “bosh Pump” kami juga membantu, tapi sayangya diantara kami tidak ada yang mengerti mesin, walaupun sebenarnya FTH mengerti tentang mesin tapi yang dikuasainya mesin jahit, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa selain membantu Pak YG.





10.00

Kami memutuskan untuk mencari bengkel mobil terdekat, mobil tidak kuat menanjak hanya mampu berjalan 40 Km/jam dan tepat sebelum per 4 tan traffic light Jl Imam Bonjol kami menemukan bengkel mobil, di saat inilah kami bersyukur “Alhamdulillah” karena sulit mencari bengkel yang khusus melayani service Bosh Pump.





10.25

Mobil selesai di service, waktunya melanjutkan perjalanan, mata kami benar-benar dimanjakan setelah memasuki kawasan pujon, pemandangan indah menyelimuti perjalanan, gunung-gunung berbaris rapi, udara cerah, matahari menyinari area perbukitan dengan jelas.



11.10

Kami Istirahat sejenak, memanfaatkan warung penjual durian yang belum terpakai untuk istirahat, tidak jauh dari tempat kami istirahat, terlihat jembatan bambu tua yang biasa digunakan peternak untuk mengambil rumput gajah menghubungkan area sawah yang terpisahkan oleh sungai, dan rupanya jembatan ini mampu menarik perhatian kami memanfaatkan moment indah ini untuk berfoto. Setelah melihat jembatan dari jarak dekat, ternyata sulit juga untuk melewatinya karena beberapa ikatannya sudah terputus, namun teman kami CRN asal Papua sangat senang melihat jembatan bambu ini, selama kuliah di Malang, CRN jarang sekali menyapa kampung halamannya, mungkin setelah melihat jembatan ini Ia menjadi teringat kampung halamannya.











Kalau yang ini FTH,Ia lebih aneh lagi, kalau yang lain lebih suka difoto di atas jembatan, justru dia lebih suka difoto di bawah jembatan, tepatnya di pinggir kali, kadang untuk menarik perhatian kami Ia sering berlarian menunjukkan kehebatannya melompat diantara bebatuan yang menghiasi sungai, kadangkala Ia juga melompat untuk terjun ke sungai, memang sahabat kami asal Kalimantan ini sangat unik, Ia menunjukkan ekspresinya dengan cara yang berbeda. Setelah selesai bermain di sungai Ia naik melalui jalan setapak menuju jembatan tempat dimana kami berkumpul untuk berfoto, namun berbeda debgan CRN, FTH tampak pucat setelah bermain di sungai, ternyata Ia tidak berniat mencuri perhatian kami dengan terjun ke sungai sebenarnya yang Ia lakukan adalah mengambil tas kamera digital yang terlepas dari tangannya sewaktu berada di atas jembatan.

11.30

Kami berhenti di rest area tepatnya di kawasan Selorejo, membeli snack untuk bekal perjalanan.





12.03

Kami tiba di lokasi, area parkirnya cukup luas dan ada beberapa pengunjung dari luar kota menggunakan bus, model bangunannya di desain tradisional model gazebo dengan corak Bali, setelah memarkir mobil kami dipersilakan menuju receptionist untuk mendapatkan welcome drink. Pelayanannya sangat memuaskan dan bersahabat, kesan pertama begitu menggoda.





Kasembon Rafting terletak di desa Bayem Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang sedang sungai yang digunakan pada tempat ini adalah sungai Sumberdandang dengan panjang jalur untuk tempat rafting ini adalah 7,5 km atau bagi para rafter pemula dapat ditempuh sekitar dua jam.

Jalur rafting ini melawati desa Bayem - Beji Rejo Sepudak dan berakhir di desa Mangir yang masih berada dalam wilayah Kecamatan Kasembon. Tempat rafting baru ini menawarkan sensasi berbeda di banding tempat rafting-rafting yang lain. Keunggulan dari tempat ini dibandingkan tempat rafting yang lain yaitu tempat ini memiliki beutiful view, lokasinya yang dikelilingi pegunungan, pemandangan alami sawah-sawah dengan tanaman padi yang menguning disisinya, panorama yang indah sunset di sore hari dan yang paling utama yaitu arus sungai dari tempat rafting ini memiliki lima kanal dengan ketinggian 2 sampai 3 meter dan difficulty level berkisar antara dua sampai tiga cocok bagi rafter-rafter pemula maupun profesional.
(Fefa Kontributor Mapala.Net; Kediri)

12.25

Kami berfoto bersama dan mempersiapkan diri berganti costum, dibantu guide memasang pelampug dan helm, setelah mendapatkan dayung, guide meminta kami untuk berkumpul mendegarkan pengarahan teknis sebelum rafting seperti cara penggunaan dayung, posisi duduk dank ode-kode haluan.















12.45

Aksi Dimulai














14.45

Finish, perjalanan rafting yang memakan waktu 2 jam ini benar-benar sangat melelahkan, cukup banyak juga mungkin air sungai yang tertelan. Udara dingin cukup membuat kami kelaparan, namun lagi-lagi pihak pengelola melayani kami dengan baik, kami dipersilahkan mengambil makan secara prasmanan, menunya ala desa, nasi jagung, sayur asam, gereh, tempe, tahu dan sambel terong super “Hot”, ditambah semangka dan jahe makin tambah maknyussss.
















15.00

Waktunya Sholat, pengelola telah menyediakan Mushola di lantai 2 bangunan Gazebo tepat diatas tempat kami mengambil makan, selesai sholat ada diantara teman-teman yang menikmati pemandangan dari sisi jendela mushola, ada juga yang lebih senang melihat marchendise di toko yang telah disediakan pengelola.

15.43

Kami duduk – duduk sejenak membaur dengan guide dan pihak pengelola berbagi pengalaman, suasana hujan rintik-rintik membuat kami semakin betah untuk ngobrol dan foto bersama.



16.15

Kami putuskan untuk kembali pulang, namun Allah memberi kami kejutan kembali untuk memberikan kesan yang mendalam tentang perjalanan ini, ternyata ban mobil Pak YG yang kekar itu bocor, sehingga kami dan pihak pengelola harus mendongkrak mobil dan mengambil ban untuk di bawa ke tukang tambal ban karena Pak YG tidak membawa serep.





17.08

Setelah ban berhasil di lepas, Saya, WLD dan Pak Yogi membawa ban menggunakan mobil kijang milik WLD ke tukang tambal ban, cukup lama juga kami menemukan lokasi tempat tambal ban, karena cuaca hujan dan wiper mobil rusak sehingga kaca tidak terlihat jelas membuat pandangan kabur. Akhirnya kami menemukan tempat untuk tambal ban, lokasinya tepat di perbatasan Kabupaten Malang dan Kediri.



Pak Abdullah, Bapak yang memperbaiki ban ini begitu bersahaja, Ia telah menekuni profesi tambal ban lebih dari 10 Tahun, mungkin bagi sebagian besar orang pekerjaan Pak Abdulallah biasa-biasa saja, tapi mungkin bagi mereka para pengemudi yang mengalami masalah pada bagian ban kendaraannya akan menganggap Pak Abdullah ini sebagai dewa penolong. Pak Abdullah adalah manusia yang diberi kelebihan oleh Allah untuk menguasai ilmu tentang ban dengan spesialisasi ban besar, Ia bekerja seperti dokter saja, lengkap dengan segala peralatan mulai ukuran kecil hingga yang paling besar. Ia sangat ramah dan senang ngobrol kadang Ia memberi informasi tentang cara perawatan ban yang berukuran besar, walaupun Ia bekerja menggunakan alat-alat besar yang cenderung menguras tenaga namun Ia tetap sabar dan teliti dalam bekerja. Ada yang membuat kami berkesan dengan Pak Abdullah, selesai memperbaiki ban Ia tidak mematok tarif kepada kami, inilah yang membuat kami bersyukur Allah telah memunculkan sosok Pak Abdullah yang baik hati ditengah-tengah musibah yang kami hadapi. Alhamdulliah kami bisa melanjutkan perjalanan dengan lancar.










19.25

Kami menyempatkan diri untuk mampir di pemandian dewi sri membeli bakso, nama warung bakso ini adalah bakso utama dewi sri, hangat dan nikmat apalagi jika di tambah kacang goreng bawang di masukkan kedalam semangkok bakso tambah maknyussss.



Inilah catatan perjalanan kami, perjalanan penuh makna yang berkesan.



0 komentar: