Ditemui di jalan Diponegoro no 3 Kota Malang,Ratna yang akrab disapa Bunda sedang sibuk membaca email dari sahabatnya sesama aktivis perempuan di Australia, usianya sudah mencapai 60 tahun,namun semangatnya luar biasa,lebih dari 20 karya sastranya telah berhasil di terbitkan baik di dalam maupun luar negeri,pernah juga Ia mengikuti Konfrensi wanita se Dunia di Washington DC pada tahun 1997,Kongres International Women di Beijing tahun 1995,dan sebagi satu-satunya satrawan Jatim yang diundang mengikuti Ubud Writer&Readers Festival(UWRF) di Bali pada tahun 2007 lalu,lebih dari itu Ia pernah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah Indonesia.
Ia sangat mencintai sastra dan berusaha untuk terlibat aktiv melestarikan nilai-nilai budaya yang mulai lekang ditelan jaman,ada kekecewaan dalam dirinya ketika melihat anak-anak muda tidak lagi mencintai sastra dan cenderung melupakan identitas budaya timur,Ia sedih mendegar banyaknya pelajar yang terlibat dalam sex bebas, menurutnya sudah saatnya anak muda harus berani menelikung budaya barat,yaitu segera meninggalkan gaya hidup “hedon” dan berani mengadopsi budaya barat untuk megembangkan potensi budaya yang lebih bermartabat.
Salah satu bentuk nyata kepedulian Ratna untuk melestarikan budaya Indonesia adalah menampung kepedulian masyarakat terhadap karya sastra dalam sebuah forum disukusi yang dikenal dengan forum pelangi, siapapun bisa terlibat dalam forum ini,tetapi harus netral dari kepentingan politik. Direktur I Lembaga Swadaya Masayarakat Entropic Malang ini berharap anak-anak muda dapat mengambil bagian dalam forum ini,untuk berkspresi sebebas-bebasnya mengembangkan potensi budaya yang lebih bermartabat.
Saya berfoto bersama beliau di peringatan Sumpah Pemuda
0 komentar:
Posting Komentar